Sanjaya (Mahabharata)
संजय | |
---|---|
Tokoh Mahabharata | |
Nama | Sanjaya |
Ejaan Dewanagari | संजय |
Ejaan IAST | Sañjaya |
Nama lain | Gawalgani |
Kitab referensi | Mahabharata, Bhagawadgita |
Asal | Kerajaan Kuru |
Kediaman | Hastinapura, Kerajaan Kuru |
Profesi | penasihat, kusir |
Ayah | Gawalgana |
Dalam wiracarita Mahabharata, Sanjaya (Dewanagari: संजय; IAST: Sañjaya ) adalah putra Gawalgana, kusir di keraton Hastinapura. Dalam struktur pemerintahan Hastinapura, Sanjaya adalah seorang penasihat sekaligus kusir pribadi Raja Dretarastra. Ia juga merupakan narator kitab Bhagawadgita, sisipan dari kitab Bhismaparwa.
Kisah
[sunting | sunting sumber]Dalam Mahabharata dikisahkan bahwa Sanjaya merupakan murid Resi Byasa, sesepuh Dinasti Kuru. Berkat ketekunannya, ia diberkati penglihatan istimewa oleh Resi Byasa yang disebut "visi ilahi" (Sanskerta: दिव्या दृष्टि, translit: divyā́ dŕṣṭi, lit. 'penglihatan ilahi' ), sehingga mampu melihat kejadian yang jaraknya amat jauh. Saat perang antara Korawa dan Pandawa—para pangeran Hastinapura—meletus di lapangan Kurukshetra, keahlian tersebut digunakannya untuk melaporkan jalannya pertempuran di medan perang kepada Dretarastra secara langsung.
Sanjaya juga menyaksikan percakapan antara Kresna dan Arjuna, sesaat sebelum perang Kurukshetra dimulai. Percakapan antara Kresna dan Arjuna dikenal sebagai Bhagawadgita ("Kidung Sang Begawan"), yang merupakan bagian dari Bhismaparwa, jilid keenam Mahabharata. Dalam kitab Bhagawadgita, terdapat kata Sanjaya uvāca (संजय उवाच; berarti "Sanjaya berkata") yang mengawali dialog antara Kresna dan Arjuna. Percakapan dalam Bhagawadgita merupakan percakapan secara tidak langsung yang dituturkan kembali oleh Sanjaya.
Arti nama
[sunting | sunting sumber]Dalam bahasa Sanskerta, nama Sanjaya secara harfiah memiliki arti "Sang pemenang" atau "Orang yang berjaya". Ia disebut pula Gawalgani, yang berarti "anak Gawalgana".
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]