[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/Lompat ke isi

Kepercayaan tradisional di Sulawesi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kepercayaan tradisional di Sulawesi merujuk pada kepercayaan tradisional yang dianut oleh masyarakat di Pulau Sulawesi. Berikut ini daftar kepercayaan tradisional di Sulawesi.

Adat Musi

[sunting | sunting sumber]

Adat Musi adalah salah satu agama asli Nusantara yang dianut oleh suku Talaud. Adat Musi juga merujuk ke organisasi agama tersebut yang bernama "Gereja Adat Musi". Penganut Adat Musi meyakini bahwa Bawangin Panahal menerima wahyu dari Tuhan dan dari perantaranya yang disebut Onto'a atau Onto'a Ruata.[1]

Aluk Todolo

[sunting | sunting sumber]

Aluk Todolo adalah agama etnis leluhur nenek moyang suku Toraja yang hingga saat ini masih dipraktikkan oleh sejumlah besar masyarakat Toraja. Pada tahun 1970, Aluk Todolo sudah dilindungi oleh negara dan resmi dikategorikan ke dalam agama Hindu, sehingga kerap disebut sebagai "Hindu Alukta".[2] Aluk Todolo adalah salah satu agama tertua yang dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran hidup Konghucu dan agama Hindu. Oleh karena itu, Aluk Todolo merupakan suatu kepercayaan yang bersifat pantheisme yang dinamistik.[3][4]

Islam Tua

[sunting | sunting sumber]

Islam Tua atau Masade adalah aliran kepercayaan suku Sangir yang berkembang di Kepulauan Sangihe. Islam Tua adalah sebutan yang diberikan orang luar kepada penganut kepercayaan ini karena menganggap sebagian ajarannya lebih dekat pada agama Islam, sedangkan para pemeluknya sendiri menyebutnya sebagai Masade.[5] Akibat tekanan pemerintahan dan berkembangnya zaman, agama ini mengalami beberapa perubahan nama. Pertama kali agama ini dikenali sebagai agama Masade, kemudian Islam Handung, kemudian Penghayat, dan pada akhirnya agama ini disebut oleh sebagian orang Sangihe sebagai Islam Tua.[6]

Lamoa adalah bentuk kepercayaan tradisional yang dahulu banyak dianut oleh penduduk asli Pamona di Kabupaten Poso. Bentuk peribadatannya disebut sebagai Molamoa yang ditujukan untuk Pue Mpalaburu (dewa tertinggi).[7][8]

Tolotang (kadang ditulis Tolottang atau Towani Tolotang) adalah agama asli suku Bugis yang dianut mayoritas di beberapa wilayah dalam provinsi Sulawesi Selatan, terutama di Kabupaten Sidenreng Rappang. Sekitar 5.000 warga di wilayah Amparita, Sidenreng Rappang menganut agama ini secara turun temurun. Karena Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama secara resmi, selebihnya dikategorikan sebagai "Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa", dan juga penganut Tolotang tidak mau disebut sebagai aliran kepercayaan, akhirnya mereka menggabungkan diri dengan agama Hindu. Maka dari itu, hingga saat ini kepercayaan ini juga dikenal dengan nama Hindu Tolotang.[9]

Tonaas Walian

[sunting | sunting sumber]

Tonaas Walian adalah agama etnis yang dianut oleh orang Minahasa di Sulawesi Utara.[10]

Kepercayaan lainnya

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (2006). Ensiklopedi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jakarta: Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. hlm. 72–74. ISBN 9789791607117. OCLC 424338489. 
  2. ^ Segara, I Nyoman Yoga (2023). "The Future of Hindu Alukta in Tana Toraja Post-Integration With the Hindu Religion". Heritage of Nusantara (dalam bahasa Inggris). 12 (2). doi:10.31291/hn.v12i2.710. 
  3. ^ Sejarah RI: Aluk Todolo Kepercayaan Suku Toraja Diarsipkan 2019-03-27 di Wayback Machine.. Diakses 20 Maret 2019.
  4. ^ Wacana: Aluk Todolo, Kepercayaan Suku Toraja. 15 Mei 2019. Diakses 20 Maret 2019.
  5. ^ Ikanubun, Yoseph (2017-10-06). Syaiful, Anri, ed. "Menelusuri Keberadaan Islam Masade di Kepulauan Sangihe". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-14. 
  6. ^ "Sejarah - Sejarah Islam Tua Lenganeng". sangihekab.go.id. Diakses tanggal 2019-08-14. 
  7. ^ Adriani, N. (1912). De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes (dalam bahasa Nederlands). Landsdrukkerij. 
  8. ^ Christian; Jefry, Handi; Ganap, Victor (2010). "Bentuk dan fungsi nyanyian ritual dalam kesenian Wora Sinci di Masyarakat Pamona Propinsi Sulawesi Tengah". etd.repository.ugm.ac.id. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 14 Mei 2023. 
  9. ^ La panaungi, Pendiri Toani Tolotang rappang.com. Diarsipkan 2015-05-03 di Wayback Machine.
  10. ^ Ensiklopedi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (edisi ke-4th). Jakarta: Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film; Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2010 [2003]. hlm. 382–83. ISBN 978-979-16071-1-7. 
  11. ^ "Kepercayaan dan Agama Purba di Sangihe". barta1.com. 
  12. ^ Rosa, Enni (Juni 2021). "SEBUAH CATATAN PERJUMPAAN ADA' MAPPURONDO, ISLAM DAN KRISTEN DALAM TRADISI PAMBAYAAN KU'BU' DI JEMAAT SEPANG". ejournal-iakn-manado.ac.id. Manado, Indonesia: Universitas Kristen Duta Wacana. Diakses tanggal 28 Maret 2023. 
  13. ^ Linda, Firma (2014). "Suku Duri, Enrekang -Sulawesi Selatan". www.academia.edu. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  14. ^ Nuffa, Moh. (Juni 2021). "TAU TAA WANA, DARI ALAM UNTUK ALAM: Filosofi dan Praktik Bijaksana Menata Relasi Manusia dan Alam". journal.uin-alauddin.ac.id. Sulawesi Tengah, Indonesia: UIN Alauddin. Diakses tanggal 28 Maret 2023. 
  15. ^ Hasan; Nur, Hasrudin (2019). "Patuntung Sebagai Kepercayaan Masyarakat Kajang Dalam (Ilalang Embayya) Di Kabupaten Bulukumba". ojs.unm.ac.id. Makassar, Indonesia: Universitas Sawerigading Makassar. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  16. ^ "Mengenal Suku Tolaki". kkst-sultra.org. Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara. 2021. Diakses tanggal 14 Mei 2023.