Dataran Niniwe
Dataran Niniwe ܦܩܥܬܐ ܕܢܝܢܘܐ سهل نينوى | |
---|---|
Map of the three districts which constitute Nineveh plains overlaid over the Ninawa Governorate map. | |
Kota terbesar | Bakhdida |
Pemerintahan | |
• Gubernur Hamdaniya | Nisan Karromi |
• Gubernur Tel Keppe | Basim Bello |
• Gubernur Al-Shikhan | Hasu Narmu |
Luas | |
- Total | 4.197 km2 |
Penduduk | |
- Perkiraan 2012 | 500.000 |
- Sensus Penduduk 1987 | 281.829 |
117/km2 | |
Dataran Niniwe (bahasa Suryani: ܦܩܥܬܐ ܕܢܝܢܘܐ, translit. Pqatā d'Ninwe, dan bahasa Suryani: ܕܫܬܐ ܕܢܝܢܘܐ ; bahasa Arab: سهل نينوى, translit. Sahl Naynawā; bahasa Kurdi: Deşta Neynewa) adalah sebuah wilayah di Kegubernuran Ninawa, Irak di utara dan timur dari kota Mosul, dan oleh karenanya juga dikenal sebagai Dataran Mosul. Dataran ini sebelumnya dikenal sebagai Dataran Sanjar atau Sinjar karena permukiman besar abad pertengahan. Dataran ini merupakan lokasi penentuan suatu derajat oleh Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī selama pemerintahan khalifah Ma'mun Ar-Rasyid.
Merupakan bagian dari tanah air orang Asiria, daerah ini juga meliputi reruntuhan kota-kota Asiria kuno di Niniwe, Nimrud, dan Dur-Sharrukin serta berbagai situs keagamaan kuno seperti Biara Mar Mattai, Biara Rabban Hormizd, Makam Nahum, dan Lalish Yazidi.[1]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Dataran Niniwe terletak di sebelah timur, timur laut kota Mosul di Provinsi Ninawa, Irak. Kota kuno Niniwe berdiri di daerah pinggiran timur kota Mosul saat ini, di tepi sungai Tigris. Desa-desa di bagian timur dataran dihuni oleh kelompok agama minoritas yang merupakan non-Muslim. Sebagian besar penduduk ini adalah orang Asiria Kristen.
Dataran Niniwe bukan hanya merupakan tanah air historis orang-orang Asiria dan sebuah tempat meleburnya peradaban pra-Arab dan Mesopotamia pra-Islam Kurdi, tetapi merupakan sebuah provinsi di mana mayoritas penduduknya saat ini berasal dari minoritas, sekitar setengahnya adalah orang-orang Asiria.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Peta Peutinger mengenai dunia yang dihuni yang dikenal oleh ahli geografi Romawi menggambarkan Singara terletak di sebelah barat Trogoditi Persi (bahasa Latin: Troglodytae Persiae, "Troglodit Persia") yang mendiami wilayah sekitar Pegunungan Sinjar. Oleh orang-orang Arab abad pertengahan, sebagian besar dataran ini diperhitungkan sebagai bagian dari provinsi Diyar Rabi'a, "tempat tinggal suku Rabīʿa". Dataran ini merupakan tempat penentuan derajat oleh Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī dan para astronom lainnya pada masa pemerintahan khalifah Ma'mun Ar-Rasyid.[3] Sinjar juga membanggakan sebuah katedral Asiria terkenal pada abad ke-8.[4]
Populasi
[sunting | sunting sumber]Dataran Niniwe adalah satu-satunya wilayah di Irak di mana kemajemukan penduduk yang menganut Kekristenan Siria. Sebelum NIIS menyerbu Niniwe, orang Asiria membentuk sekitar 40% dari populasi di dataran ini.[5]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ http://abcnews.go.com/International/wireStory/iraq-hangs-26-convicted-terror-charges-21606806
- ^ Mardean Isaac (2010-12-30). "The desperate plight of Iraq's Assyrians and other minorities | Mardean Isaac | Comment is free | guardian.co.uk". Guardian. Diakses tanggal 2012-08-17.
- ^ Abul Fazl-i-Ạllámí (1894), "Description of the Earth", The Áin I Akbarí, Vol. III, Translated by H.S. Jarrett, Calcutta: Baptist Mission Press for the Asiatic Society of Bengal, hlm. 25–27.
- ^ A short history of Syriac literature. Diakses tanggal 23 December 2014.
- ^ http://rudaw.net/english/middleeast/iraq/24012014