Z.A. Maulani
Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Zaini Azhar Maulani (6 Januari 1939 – 5 April 2005) adalah tokoh militer Indonesia dan Kepala Badan Intelijen Negara pada Kabinet Reformasi Pembangunan (September 1998-20 November 1999).
Z.A. Maulani | |
---|---|
Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara Ke-10 | |
Masa jabatan 21 Mei 1998 – 20 November 1999 | |
Presiden | B. J. Habibie |
Informasi pribadi | |
Lahir | Marabahan, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Hindia Belanda | 6 Januari 1939
Meninggal | 5 April 2005 Jakarta | (umur 66)
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1961—1995 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI (Kehormatan) |
NRP | 18799[1] |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Maulani lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang pada tahun 1961 dan kemudian dari Command and General Staff College, Quetta, Pakistan pada tahun 1971 dan Lemhanas tahun 1982.
Karier Militer
suntingKarier Maulani lebih banyak dihabiskan di dunia militer, diawali sebagai Komandan Peleton, Kompi I, Batalyon 145/Sriwijaya. Dia lalu menjadi Panglima Kodam VI Tanjungpura tahun 1988-1991. Dari Kodam Tanjungpura dia kemudian menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Transmigrasi pada tahun 1991-1995. Maulani lalu menjadi staf ahli Menristek/BPPT pada tahun 1995-1998. Selain itu, Z.A. Maulani juga adalah penulis soal militer, intelijen dan gerakan Islam. Dia juga pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Seusai jabatannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara pada tahun 1999, Maulani lebih banyak menganalisis politik dalam negeri. Dalam kehidupan sosial, Dia juga termasuk salah satu pencetus berdirinya Perkumpulan Alumni Pelajar Islam Indonesia dimana dia menjadi Ketua Umum Pertama Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII). Dia juga rajin memberikan ceramah dan menjadi narasumber dalam kegiatan sehari harinya.[2]
Gagal Mengikuti Pendidikan Komando
suntingSebelum menjalani pendidikan komando RPKAD, mereka harus mengikuti seleksi latihan komando terlebih dahulu di Cijantung. Saat itu komandan nya Kolonel Inf Mung Parhadimulyo. Dijuluki 'si raja tega'. Mung yang langsung memimpin seleksi latihan komando di Hutan Cijantung, Jakarta Timur. Banyak yang berguguran dan terpaksa harus dikembalikan ke kesatuan awal. Salah satunya Letda Inf Z.A. Maulani, lulusan terbaik Akademi Militer Nasional di Magelang tahun 1961. Maulani tidak bisa melanjutkan pelatihan prakomando di Batujajar. Total hanya tujuh orang dari gabungan abituren Akmil 1959 hingga 1961 yang bisa melanjutkan latihan prakomando di Batujajar, Bandung.
Wafat
suntingZ.A. Maulani wafat pada tanggal 5 April 2005 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.
Penghargaan
suntingBaris ke-1 | Bintang Mahaputera Utama (6 Agustus 1998)[1] | Bintang Kartika Eka Pratama | Bintang Kartika Eka Paksi Nararya | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Baris ke-2 | Satyalancana Dharma Bantala | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun | Satyalancana Saptamarga | ||||||
Baris ke-3 | Satyalancana Wira Dharma | Satyalancana Dwidya Sistha | Satyalancana Penegak | ||||||
Baris ke-4 | Satyalancana Seroja | Medali tidak diketahui | Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang - Peringkat Pertama (D.P.K.T.) - Brunei |
Referensi
sunting- ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20.
- ^ Utama, Lazuardhi (2019-10-28). "2 Tokoh Dayak di Lingkaran Kekuasaan, Salah Satunya Bos Intelijen". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2022-05-03.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com Diarsipkan 2006-03-04 di Wayback Machine.
- (Indonesia) "Mantan Kepala BAKIN, ZA Maulani Wafat" Diarsipkan 2005-05-09 di Wayback Machine., TEMPO, 5 April 2005
- (Indonesia) "Z.A. Maulani Meninggal Dunia", Liputan 6, 6 April 2005