[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/

Perekam kaset video (bahasa Inggris: video cassette recorder disingkat VCR) adalah peralatan elektronik yang bisa dipakai untuk merekam suara/ audio dan gambar/ video dalam suatu kaset pita magnetik yang bisa dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah seperti halnya pita kaset suara biasa (Audio Cassette Recorder atau Cassette Recorder). Kebanyakan jenis VCR dilengkapi dengan rangkaian penala TV (TV-tuner) atau penerima yang dapat menerima siaran TV secara langsung. Untuk jenis yang lebih baik, VCR ini mempunyai rangkaian timer dan jam digital yang bisa dipakai untuk merekam siaran TV secara otomatis pada jam-jam yang diinginkan. Secara umum, perekam kaset video (VCR) ini menggunakan pita kaset (tape)dengan 3 macam format: pita format VHS, pita format Betamax, dan pita format V2000. Di antara ketiga macam format ini, sekarang jenis format yang paling populer dipakai adalah pita kaset dengan format VHS.

Model khas VCR Phillips Magnavox

Format VHS dari RCA dan JVC

sunting
 
Pita kaset VCR dengan format Betamax

Format VHS dalam dunia VCR dipromosikan pertama kali di Amerika Serikat pada bulan September 1976 oleh perusahaan elektronik RCA. Jenis pertama dari format ini mampu merekam video untuk waktu 2 jam. Jenis tape VHS yang baru yaitu tipe T-180 dengan kecepatan rekam yang lebih lambat (kualitas gambar sedikit kurang bagus) mampu merekam video selama 9 jam secara terus menerus. Selain perusahaan RCA, perusahaan elektronik JVC (Japanese Victor Company) di Jepang juga memasarkan produk VCRnya dengan menggunakan format VHS.

Format Betamax dari Sony

sunting

Jenis format video Betamax atau sekadar disebut format Beta diperkenalkan oleh perusahaan Sony Jepang pada bulan November tahun 1975 (lebih dulu muncul daripada format VHS). Perusahaan Sony menyatakan bahwa kualitas format Betamax ini lebih bagus jika dibandingkan dengan rekaman VHS, dan mempromosikan bersama-sama dengan peralatan rekaman Betacam.

Format V2000 dari Phillips

sunting

Selain dua format VHS dan format Betamax, perusahaan Phillips (dari Belanda) pada tahun 1978 memperkenalkan format lain yang disebut format V2000 atau Video-2000 yang produknya hanya dipasarkan di Eropa saja. Bersama-sama dengan perusahaan elektronik Grundig dan perusahaan LOEWE, Phillips memproduksi kaset format V2000 ini, dan mampu merekam video selama 4 jam. Namun karena persaingan yang tinggi, jenis format V2000 ini sekarang tidak populer lagi.

Perkembangan VCR

sunting

Charles Ginsburg pada tahun 1951 menciptakan sebuah videotape recorder, yang mampu menangkap gambar-gambar bergerak dari sinyal dengan mengubah rangsangan elektrik dan menyimpan informasi pada sebuah kaset magnetik. Pada 1956 VTR (video tape recorder) mulai dipasarkan. Kemudian Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956, dan mulai dipasarkan pada tahun 1971.

Di Indonesia Video Cassette Recorder sempat populer pada tahun 1980-an sebagai sebuah alternatif hiburan bagi masyarakat, saat itu VCR Mono masih ramai dipergunakan orang-orang dalam hal persewaan sementara format Stereo Hi-fi masih relatif sedikit di persewaan dikarenakan perangkat pemutar yang harga jualnya masih belum terjangkau oleh sebagian besar pengguna VCR Mono meskipun ada beberapa orang yang mampu membeli dan memiliki VCR Stereo Hi-fi, Beberapa orang tertentu yang menggunakan VCR Stereo Hi-fi berpendapat jika menonton film format VHS dengan kualitas suara Stereo Hi-fi serta kualitas gambar yang pada masa itu sudah bisa dikatakan tajam dan suara yang semakin menggelegar. Perkembangan VCR tersebut berlanjut hingga dekade 1990-an di mana orang tidak hanya sekadar menonton film atau merekam acara kesayangan di TV, penggunanya sudah disuguhi dengan fitur Karaoke di semua merek VCR yang memungkinkan penggunanya bisa menyanyi beragam lagu layaknya VCD Karaoke pada masa sekarang, hanya saja perbedaannya adalah VCR yang satu ini mampu menciptakan suara asli dari penggunanya pada saat bernyanyi dengan menekan tombol Karaoke Button ON/OFF di unitnya tanpa harus diiringi penyanyi asli di dalam video tertentu, pada tahun 1999 sebuah VCR format baru telah mengguggah dunia perfilman di Amerika maupun Jepang dengan kemunculan Digital VHS atau disingkat D-VHS, pada perkembangan selanjutnya D-VHS hanya mampu bertahan pada waktu yang tidak ditentukan dikarenakan beberapa perusahaan film di Amerika khususnya resmi menghentikan pembuatan film format VHS dikarenakan biaya yang terlalu mahal untuk pembuatannya hingga ditransfer ke kaset VHS, D-VHS (HD-VCR) memiliki perbedaan yang amat mencolok yaitu; gambar yang dihasilkan dari HD-VCR mencapai resolusi 1920 x 1080 Pixel; Kualitas suara lebih realististis sudah menyamai Blu Ray serta mampu mensupport format audio Dolby Digital dan DTS mirip dengan format Blu Ray saat ini yang dikenal kebanyakan orang walaupun beberapa perusahaan di Amerika menghentikan format dalam bentuk VHS. Di Indonesia, beberapa toko tertentu seperti Toko Electronic Edison di Tunjungan Surabaya mungkin masih menjual VCR dalam berbagai varian yang ada meskipun tipe yang ada sangat terbatas dan harga VCR yang dijual sekitar 1,8 juta rupiah, kabar itu disampaikan oleh seorang kolektor di Surabaya yang satu-satunya pernah berkunjung ke toko itu sekitar tahun 2005 silam. VCR masih bertahan hingga tahun 2005 meskipun format VCD / DVD merajai Indonesia dan penggunaannya sebatas hanya untuk keperluan usaha Transfer Video, Video Shooting Wedding hingga acara-acara formal atau dijual hanya kaset kosongnya saja di beberapa toko.Tahun 2005 akhir hingga 2015 sekarang VCR ini sudah jarang dijumpai, dikarenakan orang sudah bosan dengan film format VHS, karena banyak alternatif perangkat lain yang lebih mudah dipakai. Masyarakat umum sudah jarang menggunakan VCR, namun alat ini tetap saja oleh beberapa orang tertentu hanya dipakai sebagai nostalgia atau dokumen milik pribadi.

Bagian Pendukung Kerja VCR

sunting

Ada beberapa bagian penting yang harus dimiliki dalam pemenuhan standar kerja VCR, yaitu:

Saat kita membuka satu per satu bagiannnya, akan kita temukan Pertama, bagian atas dan bawah pada lapis terluar, yang biasanya terbuat dari plastik. Kemudian sebuah pintu “bergerak” yang melindungi kaset, agar kaset dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Didalamnya, terdapat dua buah spul untuk memegangi pita kaset. Kemudian akan kita temukan pita kaset berukuran 244 m, 0,5 inci, terbuat dari oxide coated Mylar sebagai media perekam materi, dan beberapa rol pemutar yang memutar pita sampai bagian depan kaset. Dan dua buah media sebagai pengunci yang menahan pita agar tidak memutar kembali. Juga berbagai jenis sekrup yang memperkuat bagian-bagian tersebut, pada saat kaset dimasukkan ke dalam VCR, maka ada sebuah “lever”yaitu sebuah optik untuk mengoperasikan alat atau mesin, pada posisi tertentu. Kerjanya diperkuat dengan tersedianya sebuah “pin” sebuah tembaga berukuran kecil dengan bentuk lingkaran, digunakan untuk mempererat ketersambungan beberapa alat. Pada point tersebut, sistem dalam VCR akan “mengurai” memori pada pita kaset, kemudian memainkannya.

Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.

VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.

Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.

Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.

Kerjasama VCR dengan Televisi

sunting

Gambar dalam televisi dibagi dalam beberapa series dalam 525 garis scan horizontal, setengahnya ditayangkan setiap 60 detik. Masing-masing melewati kepala perekam dari VCR yang membaca atau menulis data dalam satu lembaran (262,6 garis scan) dari gambar televisi. Sehingga data perekaman videotape adalah sebagai berikut:

Dalam hal ini, akan ada beberapa bagian yang direpresentasikan oleh beberapa warna. Bagian cahaya biru merupakan lembaran yang disediakan bagi perekaman yang dilakukan oleh kepala perekam dalam drum berputar. Drum berputar terdiri dari dua kutub pada posisi yang berlawanan (180 derajat jarak). Dua kutub ini memberikan alternatif bagi masing-masing bagian untuk membaca dan menulis data pada pita kaset.Dan bagian yang berwana kuning me-representasikan sebuah audio control track.

Alat pengontrol ini penting karena, pertama ia berfungsi sebagai pengontrol kerja VCR dalam melakukan perekaman, pada mode SP, LP ataupun EP, juga mengatur seberapa cepat VCR akan menarik kaset melewati drum pemutar, dan mempertahankan posisi pita pada saat pita tersebut dimainkan.

Saat kita bermain dengan pemutaran track rekaman pengontrol pada VCR, kita hanya perlu memindahkan posisi “skew” antara pengontrol track dengan posisi kepala perekam.

Kerjasama VCR dengan Kaset

sunting

Hubungan antara kaset dengan pemutar di dalam VCR adalah sebagai berikut, Pertama kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik.Pada mode SP, kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps), pada mode LP pada 0.66 inci per detik (16,7 mmps, dan pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps. Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci(5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear,maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam.

Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat. Untuk melakukan tugas ini, VCR harus mengikuti langkah sebagi berikut:

Mekanisme driver dalam VCR harus dapat mengurai dengan baik pita panjang dari kaset dan membungkusnya dalam sebuah rol dengan kombinasi drum dan kepala perekam untuk dapat memainkannya. Ini merupakan pekerjaan paling berat yang harus dikerjakan oleh VCR.

Isi Kerangka dalam VCR

sunting
  • Terdapat di dalam RCA VCR
  • Terdapat drum pemutar
  • Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar yang akan menarik kaset keluar dari VCR.Mereka akan bergerak pada rel dan membungkus perekam disekitar drum
  • Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, di belakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini
  • Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track,kaset akan berputar dengan baik disekitar drum
  • Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam

VCR “berbicara”: Sebuah sistem Pengontrolan VCR

sunting

Beberapa pengaturan yang diberlakukan antara lain:

Tracking Control, kasetnya terdiri dari sebuah pengaturan track linear yang membantu VCR sebagai penyeimbang putaran rotasi dengan pita perekam pada kaset

Flying Erase Head, VCR memiliki dua tipe flying erase head, alat ini sebenarnya di-organisir dalam drum pemutar. Mampu menghapus memori dalam pita dengan mempersilahkan pembersihan di antara segment tersebut

SP, LP, dan EP settings, ini merupakan tiga macam kecepatan yang di set dalam sebuah VCR yang akan melakukan pengaturan kecepatan pada kaset yang berhubungan dengan drum pemutar. SP mode, di mana kaset bergerak melampaui kepala perekam dalam 1,31 inci (33,35 mm) per detik. Dalam LP mode, sejauh 0,66 inci (16,7 mm) per detik, EP mode sejauh 0,44 inci (11,12 mm) per detik. Selama kecepatan kaset bertambah, pita dalam kaset akan bergerak semakin dekat satu sama lain, mengurangi kemampuan pencitraaan tapi menambah jumlah materi yang cocok untuk kaset

Four-head vs Two-head, sebuah VCR membutuhkan hanya dua kepala untuk menyimpan atau memainkan kaset pada mode SP. Sebuah masalah timbul, pada saat LP dan EP mode, karena kaset akan bergerak jauh lebih lambat. Untuk itu kebanyakan VCR memiliki dua kepala pemutar untuk SP mode dan dua kepala yang lebih kecil digunakan untuk pemutaran kecepatan lebih lambat. Gabungan empat kepala ini akan menyajikan sebuah sistem kerja yang lebih baik pada pemutaran dalam kecepatan yang lebih rendah

End-of-tape sensing, saat VCR sudah tidak beroperasi, akan tampak sebuah cahaya melalui kaset dan mengidentifikasikan bahwa tugas telah selesai

Kesimpulan

sunting

Sebuah sejarah dalam revolusi perekaman, VCR pernah menjadi sebuah fenomena dalam sejarah perkembangan teknologi. Sekarang perkembangan teknologi tinggi telah mempermudah dan mendukung manusia dalam menjalankan kesehariannnya. Video Cassette Recorder populer digunakan sejak tahun 1980 - 2005 dalam industri televisi, khususnya dalam rangka pembuatan program-program televisi, dalam perkembangannya VCR ini juga digunakan dalam perekaman kegiatan-kegiatan (event) tertentu misalnya dalam rangka pengamanan, penyelenggaraan kesepakatan, kegiatan-kegiatan politik, dsb. Namun pada perkembangan selanjutnya stasiun TV sekarang masih menggunakan VCR kaset DV atau mini DV (untuk VCR VHS dipakai hanya seperlunya saja, setelah itu kasetnya ditransfer ke bentuk format lain seperti .avi, .mov, dsb atau disimpan sebagai arsip yang sewaktu-waktu bisa dipakai kembali) sebagai dokumentasi atau keperluan siaran ulang. Namun sekarang VCR ini tidak lazim digunakan di kalangan masyarakat umum, dikarenakan memerlukan alat yang cukup rumit dan harganya lebih tinggi (berlaku untuk tipe dan fitur umum yang ada pada VCR Rumahan / Home VCR, sedangkan untuk tipe VCR Broadcasting memang harganya lebih mahal, pengoperasiannya lebih sulit dan terbatas hanya untuk keperluan usaha transfer video atau keperluan siaran TV) jika dibandingkan dengan teknologi pemutaran video terbaru yaitu VCD atapun DVD.

Pranala luar

sunting