Pengkhotbah 5
Pengkhotbah 5 (disingkat Pkh 5) adalah pasal kelima Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud.[1][2][3]
Pengkhotbah 5 | |
---|---|
Kitab | Kitab Pengkhotbah |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 21 |
Teks
sunting- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Gulungan Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 19 ayat.
Struktur
suntingTerjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Pengkhotbah 5:1–6 = Takutlah akan Allah
- Pengkhotbah 5:7–19 = Kesia-siaan kekayaan
Ayat 3
sunting- Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. (TB)[4]
Sebuah nazar adalah sebuah janji yang serius kepada Allah yang harus ditepati. Orang percaya PB berikrar untuk hidup terpisah dari dosa dan mengabdi kepada Allah ketika mereka berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus (lihat 1Kor 11:20). Mencari kesenangan-kesenangan dosa setelah berikrar demikian kepada Allah mendatangkan murka dan hukuman-Nya, sebab itu berarti bahwa ikrar tersebut hanya dusta. Berbohong kepada Allah dapat mendatangkan hukuman berat (misalnya Ananias dan Safira, lihat Kis 5:1–11).[5]
Ayat 9
sunting- Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. (TB)[6]
Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:19–21).[5]
Penomoran ayat
suntingDalam Alkitab bahasa Indonesia, pasal ini terdiri dari 19 ayat, tetapi dalam Alkitab bahasa Inggris, pasal ini terdiri dari 20 ayat. Perbandingan penomorannya adalah sebagai berikut:
Alkitab bahasa Indonesia | Alkitab bahasa Inggris | ||
---|---|---|---|
Pasal | Ayat | Chapter | Verse |
4 | 17 | 5 | 1 |
5 | 1-19 | 5 | 2-20 |
Referensi
sunting- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
- ^ W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
- ^ Emanuel Gerrit Singgih. 2001. Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- ^ Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor Pengkhotbah 5:4 - Sabda.org
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Dalam Alkitab bahasa Inggris diberi nomor Pengkhotbah 5:10 - Sabda.org
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Pengkhotbah 5 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Pengkhotbah 5
- (Indonesia) Referensi silang Pengkhotbah 5
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Pengkhotbah 5
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Pengkhotbah 5