[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/

Kaifeng

kota di Tiongkok
开封市
Kāifēng Shì
Kaifeng ditandai di peta ini
Bentuk kota Kota prefektur
Luas wilayah 6.444 km²
Jumlah penduduk 4,8 juta
PDB ¥7.250 per kapita (2004)
Suku-suku utama Suku Han, Suku Hui
Pembagian tingkat kabupaten 10
Pembagian tingkat kota Tak diketahui
Kode wilayah 378

Kaifeng (Hanzi sederhana: 开封; Hanzi tradisional: 開封; Pinyin: Kāifēng; Wade–Giles: K'ai-feng), dahulu dikenal sebagai Bianliang (汴梁), adalah sebuah kota tingkat prefektur di provinsi, di Henan timur, Republik Rakyat Tiongkok. Kota ini terletak di sepanjang tepi selatan Sungai Kuning, berbatasan dengan ibu kota provinsi Zhengzhou di sebelah barat, Xinxiang di barat laut, Shangqiu di timur, Zhoukou di tenggara, Xuchang di barat daya, dan provinsi Shandong di timur laut.

Administrasi

sunting

Kota prefektur Kaifeng mengadministrasi 5 distrik dan 5 kabupaten.

Sejarah

sunting

Kaifeng adalah salah satu dari tujuh ibu kota kuno Tiongkok

Pada 364 seb.M., Negeri Wei pada masa perang antar-negara mendirikan sebuah kota yang bernama Daliang sebagai ibu kotanya di wilayah ini. Pada masa itu, kanal pertama dari banyak kanal lainnya di wilayah ini dibangun. Kanal ini menghubungkan sungai setempat dengan Sungai Kuning. Ketika Negeri Wei ditaklukkan oleh Dinasti Qin, Kaifeng dihancurkan dan ditinggalkan, kecuali sebuah kota pasar ukuran menengah, yang masih utuh.

Pada awal abad ke-7, Kaifeng berubah menjadi sebuah pusat perdagangan utama ketika kota ini dihubungkan dengan Kanal Besar Tiongkok serta kanal yang mengalir ke Provinsi Shandong di barat.

Pada 781 (Dinasti Tang), sebuah kota baru dibangun kembali dan dinamai Bian (汴), yang diperluas pada tahun 956 (Dinasti Song).

Pada masa Dinasti Song, Kaifeng menjadi ibu kota dengan penduduk lebih dari 400.000 orang, yang tinggal di dalam maupun di luar tembok kota. Tipus adalah masalah yang akut di kota itu.

Pada 1049, Pagoda Youguosi (佑國寺塔), atau Pagoda Besi (鐵塔) demikian orang menyebutnya sekarang, dibangun, dengan tinggi 54.7 m. Pagoda ini telah bertahan dari berbagai peperangan dan banjir, dan menjadi tanda kota tertua dari kota kuno ini. Sebuah pagoda Dinasti Song lainnya, Bo Ta (繁塔), dari 974, telah hancur sebagian. Sebuah bangunan terkenal lainnya adalah sebuah menara jam oleh Su Song.

Kaifeng mencapai puncaknya sebagai kota penting pada abad ke-11, ketika kota ini menjadi pusat perdagangan dan industri pada persimpangan dari empat kanal utama. Pada masa ini, kota ini dikelilingi oleh tiga lingkaran tembok kota dan barangkali dihuni oleh 600.000 hingga 700.000 orang penduduk.

Periode ini berakhir pada 1127, ketika kota ini jatuh ke tangan para penyerbu Jurchen dan kemudian jatuh ke tangan pemerintahan Dinasti Jin. Kendati tetap merupakan pusat administrasi penting, hanya wilayah kota di dalam lingkungan tembok kota dari Dinasti Song awal yang tetap dihuni, sementara dua lingkaran luarnya ditinggalkan.

Pada awal Dinasti Ming pada 1368, Kaifeng dijadikan ibu kota Provinsi Henan.

Pada 1642, Kaifeng dibanjiri oleh tentara Ming dengan air dari Sungai Kuning untuk mencegah pemberontak petani Li Zicheng merebutnya. Setelah bencana ini, kota ini kembali ditinggalkan.

Di bawah Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing (1662), Kaifeng dibangun kembali. Namun sekali lagi terjadi banjir pada 1841, yang diikuti oleh pembangunan kembali pada 1843, yang menghasilkan Kaifeng seperti yang kita kenal pada masa kini.

Kaifeng juga terkenal karena di sana terdapat komunitas Yahudi di Tiongkok, yang masih ada hingga sekarang, Yahudi Kaifeng.

Budaya

sunting

Kaifeng menawarkan makanan khasnya yang beraneka ragam. Di malam hari jalan-jalan di kota Kaifeng berubah menjadi restoran, sementara ratusan orang membuka gerai dan mulai menjual makanan mereka di pasar malam yang terkenal. Seringkali orang-orang dari kota tetangga Zhengzhou datang ke Kaifeng untuk melewatkan malam dengan keluarga mereka kaerna suasananya sangat menyenangkan. Para wisatawan barat yang kurang berani bertualang mungkin lebih suka makan di dalam restoran dan hanya minum-minum di luar karena mereka mungkin enggan mencoba kaki ayam, kaki babi, atau kaki rusa. Yang terkenal dari Kaifeng adalah roti lima bumbu (wǔxiāng shāobǐng), yang seperti roti pita dapat dibuka dan diisi.

Kota kembar

sunting

Sekolah tinggi dan universitas

sunting

Negeri

sunting

Pranala luar

sunting