Harold Crouch
Harold Arthur Crouch atau Haris Amir (lahir 18 Juli 1940) adalah seorang Indonesianis dan ilmuwan politik yang berasal dari Australia. Sejak tahun 1968 dia mulai tinggal di Indonesia karena mengajar di Universitas Indonesia (UI). Dia menikah dengan sejarawan Malaysia bernama Khasnor Johan tanggal 14 Juni 1973 dan dikaruniai empat anak. Pada awalnya, dia lebih berminat kepada kajian mengenai negara-negara Asia dibandingkan kajian mengenai Indonesia. Namun, dia akhirnya dikenal sebagai pakar mengenai peran politik tentara Indonesia di kemudian hari dan sebagian besar karya-karyanya banyak berkaitan dengan kondisi politik Indonesia pada masa Orde Baru.
Riwayat
suntingCrouch lahir tanggal 18 Juli 1940 dengan nama Harold Arthur Crouch di Rumah Sakit Mercy yang berada di Melbourne, Victoria, Australia. Ayahnya bernama Harold Crouch, sedangkan ibunya bernama Marjorie Hilda Morris (Crouch). Kedua orang tuanya menikah tanggal 7 Agustus 1934 dan tinggal di Elwood, Victoria (kota di pinggiran Melbourne) saat dia lahir.[1][2] Adapun saudara perempuannya bernama Marjorie.[3]
Sejak tahun 1968 Crouch mulai tinggal di Indonesia karena mengajar di Universitas Indonesia. Dia lantas rutin melakukan diskusi dengan berbagai pihak dan membaca buku yang berkaitan dengan Islam, terutama karya Fazlur Rahman, Nurcholis Madjid, dan Harun Nasution.[4][5] Setelah pengetahuannya mengenai Islam dirasa cukup, dia memutuskan untuk menjadi mualaf tahun 1973. Untuk melaksanakan niat tersebut, dia kemudian pergi ke sebuah masjid yang terletak di kawasan Preston, Melbourne, Australia dan meminta imam masjid itu mengislamkan dirinya.[6] Pada tahun itu juga, tepatnya tanggal 14 Juni 1973, dia menikah dengan sejarawan Malaysia bernama Khasnor Johan.[6][7] Dari pernikahannya itulah dia dikaruniai empat orang anak yang semuanya diberi nama Islam, yaitu Zamir, Azlan, Nurida, dan Zaid. Dia sendiri memiliki nama Islam, yaitu Haris Amir.[6]
Pendidikan
suntingCrouch mengawali studi ilmu politiknya di Universitas Melbourne tahun 1958[5][8] – yang saat itu dipimpin oleh William Macmahon Ball (delegasi Australia di konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilaksanakan di San Francisco tahun 1945).[9] Dia menerima gelar Bachelor of Arts (BA)[10] di universitas tersebut tahun 1960.[8] Selanjutnya, dia memilih India untuk studi lanjutannya, yaitu di Universitas Mumbai sejak tahun 1963 hingga 1966. Crouch adalah salah satu dari sedikit warga negara Australia yang belajar di universitas Asia pada waktu itu.[8] Dia meraih gelar Master of Arts (MA)[10] dengan tesis mengenai peranan serikat buruh di India.[11]
Setahun kemudian, Crouch kembali lagi ke Australia dan melanjutkan studinya di Universitas Monash di bawah pengawasan Herbert Feith.[12][13] Pada tahun itu juga, Feith yang mengajar di Universitas Indonesia mengundurkan diri dan meminta Crouch untuk menggantikannya.[11] Dia lantas menggantikan Feith sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia tahun 1968 atau ketika Soeharto resmi menjadi Presiden Republik Indonesia.[5] Ketika mengajar dari tahun 1968 hingga 1971, Crouch mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan untuk disertasinya. Pada 1975, dia meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD)[10] dengan penelitian berjudul The Army and Politics in Indonesia.[13][14] Disertasi ini direvisi dan diterbitkan pertama kali oleh Universitas Cornell tahun 1978.[13] Crouch dalam karyanya itu membahas mengenai peran besar Angkatan Darat yang pernah dipimpin oleh Soeharto sebelum dan sesudah dirinya menjadi presiden. Salah satu bab di dalamnya turut membahas kepentingan ekonomi Angkatan Darat dan pengebirian partai-partai politik. Buku itu juga menyinggung pembantaian massal dan pemenjaraan tanpa pengadilan terhadap orang-orang yang diduga berpaham komunis.[5]
Hasil karya
suntingHasil karya Crouch ditulis pada 1964 hingga 2010 dengan bahasa Inggris, Belanda, dan Indonesia. Karya-karya tersebut antara lain:[10]
Lihat pula
suntingRujukan
sunting- ^ "Family Notices". The Argus. Melbourne: National Library of Australia. 22 Juli 1940. hlm. 4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-16. Diakses tanggal 4 April 2020.
- ^ "Crouch—Morris". The Argus. Melbourne: National Library of Australia. 7 Agustus 1934. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-15. Diakses tanggal 4 April 2020.
- ^ "Family Notices". The Argus. Melbourne: National Library of Australia. 9 Januari 1950. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-28. Diakses tanggal 4 April 2020.
- ^ Zein (2001), hlm. 78-79: "Karena tinggal di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, lalu saya ingin tahu apa itu Islam. Karena ingin tahu, lalu saya banyak melakukan diskusi dengan berbagai pihak dan membaca buku yang ada hubungannya dengan Islam (...)"
- ^ a b c d Matanasi, Petrik (21 Januari 2019). "Baca Buku Pengantar Sosiologi, Kamu Belajar Marxis Ya?". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-10. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ a b c Zein (2001), hlm. 79: "Setelah pengetahuan tentang Islam sudah cukup, tahun 1973 saya memutuskan untuk memeluk agama Islam. Untuk melaksanakan niatan itu, saya pergi ke sebuah masjid di Preston, Melbourne, Australia, dan meminta imam masjid itu yang berasal dari Lebanon, agar mengislamkan saya (...)"
- ^ Crouch (2010), hlm. x: "Over subsequent years, although Crouch never abandoned his interest in and writing on Indonesia, he also broadened his focus to incorporate other countries of Southeast Asia. Following his marriage to the Malaysian historian, Khasnor Johan in 1973, in 1976 he took up a position as Senior Lecturer at the National University of Malaysia, a position which he held, with some side-trips, until 1991, when he took up a Senior Research Fellowship at the Australian National University in Canberra (...)"
- ^ a b c Crouch (2010), hlm. ix: "Born in Melbourne in 1940, Crouch took an undergraduate degree in political science at the University of Melbourne beginning in 1958 when it was headed by Professor MacMahon Ball, the foremost pioneer of Australia’s relations with the newly independent countries of Asia. In the early 1960s, he went to India to study at the University of Bombay for a Masters degree on Indian trade unions, at a time when few if any other Australians had gone to an Asian university for a higher degree (...)"
- ^ Mimir Book (tanpa tanggal). "William MacMahon Ball". Mimir Book (Ensiklopedia Bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-25. Diakses tanggal 9 April 2020.
- ^ a b c d The Australian National University (tanpa tanggal). "Emeritus Professor Harold Crouch". The Australian National University, Canberra. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-02. Diakses tanggal 20 Maret 2020.
- ^ a b Zein (2001), hlm. 78: "(...) Sebetulnya, saya tidak berminat terhadap studi tentang Indonesia. Setelah tamat kuliah, saya memilih India untuk studi lanjutan saya. Saya kuliah di Universitas Bombay antara tahun 1963-1966 untuk meraih gelar master dengan tesis mengenai peranan kesadaran buruh dalam bidang politik".
- ^ Sitompul, Martin (tanpa tanggal). "Meringkus Loyalis Soekarno". Historia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-29. Diakses tanggal 20 Maret 2010.
- ^ a b c Crouch (2010), hlm. ix-x: "Crouch then switched his geographical focus to Indonesia, enrolling for his PhD under Australia’s then pre-eminent scholar of Indonesian politics, Herbert Feith at Monash University. In 1968, he took a teaching job in the political science department at the University of Indonesia (which Feith had previously held for a year), and he taught there from 1968 to 1971. During this period he began amassing the vast amount of material on the Indonesian army, and on Indonesian politics more generally, which would later form the basis of his PhD dissertation. His dissertation was completed in 1975 and a revised version was published by Cornell University in 1978 as The Army and Politics in Indonesia (...)"
- ^ Redaksi Tempo (7 Oktober 2001). "Harold Crouch: "Mega Bertahan Bila Tidak Ada Bencana Politik"". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-25. Diakses tanggal 20 Maret 2020.
Daftar pustaka
sunting- Crouch, Harold (2010). Soeharto's New Order and Its Legacy: Essays in Honour of Harold Crouch (PDF). Canberra: The Australian National University E-Press. ISBN 978-192-1666-46-9. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2020-04-03.
- Diamond, Larry, dkk (1997). Consolidating the Third Wave Democracies (Volume 1). Maryland: Johns Hopkins Press. ISBN 978-080-1857-94-2.
- Melvin, Jess (2018). The Army and the Indonesian Genocide: Mechanics of Mass Murder. London: Routledge. ISBN 978-135-1273-30-5.
- Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Daftar Panjang Pemberedelan Buku Zaman Orde Baru. Jakarta: Tempo Publishing. ISBN 978-623-2076-97-6.
- Steele, Janet E. (2005). Wars Within: The Story of Tempo, An Independent Magazine in Soeharto's Indonesia. Jakarta: Tempo Publishing. ISBN 978-981-2303-27-1.
- Zein, Abdul Baqir (2001). Saya Memilih Islam: Kisah Orang-Orang yang Kembali ke Jalan Allah. Yogyakarta: Gema Insani. ISBN 978-979-5617-34-1.
Pranala luar
sunting- Another Look at the Indonesian "Coup" Diarsipkan 2021-09-04 di Wayback Machine..
- Daftar Buku Harold Crouch di Book Depository Diarsipkan 2020-03-20 di Wayback Machine..
- Daftar Buku Harold Crouch Diarsipkan 2020-05-26 di Wayback Machine. di Goodreads.