[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/Lompat ke isi

Salahutu, Maluku Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salahutu
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
Pemerintahan
 • CamatA. M. Ohorella, SIP, MAP[1]
Populasi
 • Total52.575[2] jiwa
Kode Kemendagri81.01.14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS8103100 Edit nilai pada Wikidata
Luas151,082km²[3]
Kepadatan347,989 jiwa/km²
Desa/kelurahan6[4]

Salahutu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia yang berada di bagian timur laut Pulau Ambon. Ibu kotanya berada di Negeri Tulehu.[4][3][5] Berdasarkan data BPS Maluku Tengah keluaran 2017 dan 2018, semua negeri di Salahutu berstatus sebagai negeri swasembada.[6]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama kecamatan terinspirasi dari Gunung Salahutu (1.038 mdpl), titik tertinggi di Pulau Ambon.

Kondisi Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas

[sunting | sunting sumber]

Salahutu memiliki batas-batas sebagai berikut.[3]

Bencana Alam

[sunting | sunting sumber]

Salahutu memiliki potensi gempa yang cukup besar. Kecamatan ini adalah daerah terdampak paling parah dalam Gempa bumi Maluku 2019.[7] Dua negeri yang paling parah terkena gempa bumi baru-baru ini adalah Liang dan Waai. Ada lebih kurang 106 buah rumah yang roboh dan rata dengan tanah di kedua negeri.[8] Selain kerugian harta benda dan korban jiwa, hingga tanggal 6 Oktober 2019 wilayah Negeri Tenga-Tenga masih gelap gulita karena listrik yang terputus akibat terjadi longsor yang cukup hebat di pertengahan jalan antara Tial dengan Tenga-Tenga.[9]

Semua negeri di Salahutu tergolong sebagai negeri pesisir. Ketinggian rata-rata negeri di kecamatan ini adalah 20,83 m.dpl. Dengan ketinggian rata-rata 34 m.dpl., Tenga-Tenga adalah negeri dengan ketinggian tertinggi. Sementara itu, Liang yang berada di pesisir Selat Seram memiliki ketinggian rata-rata paling rendah yaitu 8 m.dpl.[10] Puncak tertinggi di kecamatan ini adalah gunung yang bernama sama. Gunung Salahutu bukan merupakan gunung berapi. Dengan ketinggian 1.086 m.dpl, puncak ini sekaligus merupakan puncak tertinggi di Pulau Ambon.[11] Daerah di sekitar Gunung Salahutu adalah hulu dari belasan sungai dan sungai kecil yang mengaliri negeri-negeri di Kecamatan Salahutu. Pada konflik Ambon tahun 1998, ribuan hektare hutan di sekitar gunung ini habis terbakar. Pada 19 Desember 2010 sejumlah kelompok pencinta alam se-Ambon yang didukung oleh Dinas Kehutanan Kecamatan Salahutu serta BKSDA Maluku mengadakan reboisasi hutan-hutan di sekitar Gunung Salahutu. Mereka menanami lahan gundul dengan 1.000 pohon mangga, rambutan, dan linggua.[12]

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Ada lebih kurang 17 buah sungai dan sungai kecil yang mengaliri di Salahutu.[13] Sungai dan sungai kecil ini dalam bahasa sehari-hari masyarakat di Salahutu disebut kali atau wae (ejaan lain: wai). Negeri Suli dialiri tiga buah sungai yakni Sungai Waetatiri, Waeyari, dan Wae Lorihua. Tial dan Tenga-Tenga masing-masing dialiri satu sungai yaitu Sungai Wae Ratesina dan Waebong. Kemudian di Tulehu ada tiga sungai yaitu Wae Latu, Wae Mareta, dan Wae Rutung; Waai dialiri empat sungai yaitu Wae Atua, Wae Nusa, Wai Selaka, dan Wae Tasoi.

Liang sebagai negeri terluas di kecamatan ini mempunyai jumlah aliran sungai yang juga lebih banyak dibanding negeri-negeri lain. Tercatat ada lima sungai dan sungai kecil yang mengaliri negeri ini, masing-masing adalah Sungai Wae Huhu, Wae Meten, Wae Osa, Wae Tomol, Wela.

Salahutu dipengaruhi oleh iklim musim dan iklim laut tropis. Temperatur dalam derajat celcius tertinggi dirasakan pada bulan Februari. Pada bulan Februari temperatur rata-rata mencapai 28,5 derajat celcius dan temperatur maksimum mencapai 34,3 derajat celcius. Ada pula temperatur minimum tertinggi mencapai 24,7 derajat celcius, tercatat pada bulan Maret dan Mei.[14]

Februari tercatat sebagai bulan dengan curah hujan terendah (34 mm). Bulan lain dengan curah hujan yang rendah antara lain November (37 mm) dan Januari (71 mm). Bulan terbasah di Salahutu berlangsung dari bulan Juli hingga September dengan curah hujan masing-masing mencapai 914 mm, 347 mm, dan 342 mm.[14]

Administrasi

[sunting | sunting sumber]

Perangkat Pemerintahan Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Berikut struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Salahutu.[15]

Nama Pejabat Jabatan
A. M. Ohorella, SIP, MAP Camat
Ali Baba Tawainella, SE Sekretaris Camat
Farham Tuharea, SSTP Kepala Seksi Pemerintahan
Yanti Marlen Nirahua, SH Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan
Ny. Nafsin Kaisupy Kepala Seksi Pelayanan Umum
Indah M. H. Ombi, S.Kom Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial

Negeri-negeri di Salahutu dan Pemerintahannya

[sunting | sunting sumber]

Salahutu terdiri dari enam buah negeri, yakni sebagai berikut.

Di antara keenam negeri tersebut Baru Negeri Waai yang sudah memiliki raja definitif, sedangkan 5 negeri lainnya belum memiliki raja definitif, sehingga kekosongan posisi atau jabatan raja diisi oleh pejabat yang berkedudukan sebagai kepala pemerintahan. Berikut nama-nama pejabat di tiap negeri di Salahutu.[16]

No. Negeri Nama Kepala Pemerintahan Keterangan Jabatan
1 Liang Hasanres Lestaluhu Pejabat
2 Suli R. R. Mailuhu Pejabat
3 Tenga-Tenga F. Tuharea Pejabat
4 Tial K. Tuarita Pejabat
5 Tulehu A. Tawainella, SE Pejabat
6 Waai D. Bakarbessy Raja

Satuan Lingkungan di Bawah Negeri

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah data mengenai satuan lingkungan di bawah negeri di Kecamatan Salahutu.[17]

No. Negeri RT RW Dusun Wijk Jumlah
1 Liang 14 - 4 - 18
2 Suli 57 - 4 - 61
3 Tenga-Tenga - - 4 - 4
4 Tial - - 4 7 11
5 Tulehu 16 - 13 - 29
6 Waai - - 4 5 9

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Laki-laki shalat di Masjid Tulehu, 1980
Gadis berdoa di Masjid Tulehu, 1980

Di antara enam negeri yang terdapat di Salahutu, empat di antaranya beragama Islam yakni Liang, Tenga-Tenga, Tial, dan Tulehu. Sementara itu Suli dan Waai dikisahkan dulu sebagian penduduknya telah memeluk agama Islam, tetapi berpindah agama menjadi penganut Kristen.

Data BPS Maluku Tengah tahun 2017 menyebutkan ada 34 orang jemaah haji dari negeri-negeri di Salahutu yang terdiri dari 15 orang jemaah haji laki-laki dan 19 orang jemaah haji perempuan.[18] BPS mencatat ada 55 pasangan menikah secara Kristen dan 352 pasangan menikah secara Islam yang terdaftar pada Catatan Sipil dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Salahutu per tahun 2017.[19]

Untuk kepentingan peribadatan, terdapat 33 masjid, 40 musala, dan 21 gereja di kecamatan ini.[20] Rinciannya dapat dilihat di bawah ini.

No. Negeri Masjid Musala Gereja Jumlah
1 Liang 5 14 - 19
2 Suli 3 3 17 23
3 Tenga-Tenga 1 2 - 3
4 Tial 3 1 - 4
5 Tulehu 17 19 - 36
6 Waai 4 1 4 21

Jumlah Penduduk

[sunting | sunting sumber]

Per tahun 2017 Salahutu memiliki penduduk sebesar 52.575 jiwa dengan rincian 25.884 jiwa penduduk laki-laki dan 26.691 jiwa penduduk perempuan yang terbagi ke dalam 12.420 rumah tangga.[2][21] Negeri dengan penduduk terbanyak adalah Tulehu dengan 19.445 jiwa, disusul oleh Suli dengan 11.735 jiwa, dan Liang dengan 8.381 jiwa. Negeri dengan penduduk paling kecil adalah Tenga-Tenga dengan 2.594 jiwa, disusul Tial dengan 2.957 jiwa, dan Waai dengan 7.465 jiwa.

Terdapat 394 jiwa yang lahir dan 57 jiwa yang meninggal di Salahutu pada tahun 2017. Terdapat pula 66 jiwa yang datang dan menetap di Salahutu serta 25 jiwa yang bermigrasi dan keluar dari Salahutu.[22]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Terdapat satu buah rumah sakit di kecamatan ini yang terletak di Tulehu dengan 141 buah kamar yang terdiri dari 19 kamar kelas I, 25 kamar kelas II, 85 kamar kelas III, dan 12 kamar kelas IV.[23] Puskesmas dan puskesmas pembantu terdapat di Liang, Suli, Tial, Tulehu, dan Waai. Puskesmas pembantu di Liang memiliki 5 tenaga paramedis dan 5 bidan puskesmas. Puskesmas di Suli memiliki 2 tenaga medis, 24 tenaga paramedis, dan 15 bidan puskesmas. Puskesmas pembantu di Tial memiliki 3 bidan puskesmas. Puskesmas di Tulehu memiliki 2 tenaga medis, 41 tenaga paramedis, dan 17 bidan puskesmas. Puskesmas di Waai memiliki 1 tenaga medis, 12 tenaga paramedis, dan 6 bidan puskesmas.[24]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kondisi pendidikan di Kecamatan Salahutu tidak termasuk buruk. Kecamatan ini memiliki fasilitas sekolah mulai dari jenjang TK hingga universitas. Per tahun 2017 Salahutu memiliki 12 buah TK, 37 buah SD, 7 buah SMP, 7 buah SMA, dan 2 buah universitas.[25] Semua negeri memiliki TK dan SD. Satu negeri yakni Tenga-Tenga tidak memiliki SMP dan SMA, sementara Waai dan Tial memiliki SMP serta Suli, Liang, dan Tulehu memiliki SMP dan SMA.[26]

Dua universitas di Salahutu masing-masing berada di Negeri Suli yaitu STIKES Pasapua Ambon[27] dan di Negeri Tulehu yaitu Universitas Darussalam Ambon (UNIDAR).[28] Negeri Suli pula sedang direncanakan pembangunan kampus baru Universitas Kristen Indonesia Maluku.[29]

Data tahun 2017 menunjukkan bahwa di Salahutu adalah lebih kurang 6.601 orang murid dan 867 orang guru dari jenjang SD. Jumlah murid terbanyak ada di Tulehu yang mencapai 3.517 orang atau setara dengan 53,27% total murid, disusul Suli dengan 955 orang murid. Jumlah murid paling sedikit ada di Tenga-Tenga dan Tial, masing-masing dengan 342 dan 384 orang murid. Jumlah guru terbanyak pun ada di Tulehu (342 orang) dan Suli (175 orang) serta yang paling sedikit ada di Tenga-Tenga (24 orang) dan Tial (55 orang)[30] Pada jenjang SMP ada 2.136 orang murid dan 213 orang guru. Jumlah murid dan guru terbanyak ada di Tulehu (926 murid dan 76 guru) dan Suli (425 murid dan 48 guru). Jumlah murid dan guru terendah ada di Tial (132 murid dan 22 guru). Tenga-Tenga menjadi satu-satunya negeri yang tidak memiliki SMP.[31]

Pada jenjang SMA, di Salahutu ada 1.851 orang murid dan 208 orang guru. Rincian dari jumlah ini adalah 1.315 orang murid dan 131 guru ada di Tulehu, 390 orang murid dan 56 guru ada di Suli, serta 146 orang murid dan 21 guru ada di Liang.[32]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Destinasi wisata utama di Salahutu adalah Pantai Liang[33] atau dikenal sebagai Pantai Hunimua yang terletak di Liang serta Pantai Natsepa[34] di Suli. Selain Liang dan Suli yang sudah cukup mapan dalam bidang pariwisata, Waai dan Tulehu diproyeksikan sebagai andalan wisata di Kabupaten Maluku Tengah.[35] Selain memiliki tempat-tempat yang menarik bagi kalangan wisatawan, faktor lain yang menjadikan kedua negeri di wilayah Salahutu ini sebagai proyeksi pariwisata masa depan adalah lokasinya terbilang masih dekat dengan Kota Ambon. Waai memiliki ketampakan alam menawan berupa Gunung Salahutu, puncak tertinggi di Ambon, air terjun di sekitar Sungai Wae Tasoi, kolam yang menjadi habitat bagi morea (belut bertelinga yang berukuran besar), dan Pulau Pombo yang menawan di Selat Haruku. Sementara Tulehu memiliki kolam-kolam pemandian air panas alami di Hatuasa.[36]

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Sebagaimana daerah lain di Maluku secara umum, Salahutu memiliki akses terbuka terhadap laut dan karenanya memiliki potensi perikanan yang besar. Mata pencaharian sebagai nelayan sudah lama dikenal masyarakat Salahutu. Namun, mereka umumnya dalam kondisi perekonomian yang rendah dikarenakan pemanfaatan sumberdaya perikanan di daerah ini masih didominasi oleh usaha perikanan rakyat yang umumnya memiliki karakteristik usaha skala kecil hingga menengah, teknologi sederhana, jangkauan daerah penangkapan yang terbatas di sekitar pantai, serta produktivitas yang relatif masih rendah.[37]

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Produksi buah-buahan pun tergolong besar. Duku (46,5 ton), jeruk (35 ton), durian (28,5 ton), mangga (12 ton), dan pepaya (11 ton) adalah komoditas buah-buahan utama di kecamatan ini.[38]

Tanaman perkebunan utama yang ditanam adalah cengkih, pala, kelapa, dan kakao. Luas penanaman cengkih mencapai 592 hektare dengan 1.972 rumah tangga yang terlibat usaha dan 148,1 ton produksi. Luas penanaman kelapa mencapai] 657 hektare dengan 1.202 rumah tangga yang terlibat dan 487 ton produksi. Luas penanaman pala 346 hektare dengan 1.544 rumah tangga yang terlibat dan 7,4 ton produksi. Luas penanaman kakao 574 hektare dengan 376 rumah tangga yang terlibat dan 74 ton produksi.[39]

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Pertanian, perkebunan, dan perikanan adalah tiga usaha perekonomian utama di Salahutu. Komoditas pertanian yang dihasilkan antara lain jagung, ubi kayu, kacang tanah, bayam, sawi, kacang panjang, cabai, tomat, buncis, dan kangkung. Hasil panen ubi kayu tahun 2017 mencapai 810 ton, menjadikan komoditas ini sebagai komoditas dengan panen terbanyak diikuti kangkung dan sawi, masing-masing dengan 31,6 dan 23,5 ton.[40]

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Usaha peternakan bukan usaha yang besar di Salahutu dibanding bidang-bidang usaha lainnya. Meskipun begitu, Salahutu memiliki populasi ternak yang terbilang cukup banyak. Berikut rincian jumlah ternak per tahun 2017.[41]

No. Jenis Populasi
(ekor)
Yang Dipotong
(ekor)
1 Sapi 950 118
2 Kambing 943 597
3 Babi 194 139
4 Ayam buras 51.237 7.686
5 Ayam petelur 4.413 2.105
6 Itik 2.458 1.475

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 10]
  2. ^ a b [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 20]
  3. ^ a b c [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 1]
  4. ^ a b [https://web.archive.org/web/20190928162512/https://disparporamalteng.com/kecamatan-salahutu/ Diarsipkan 2019-09-28 di Wayback Machine. Kecamatan Salahutu
  5. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 8]
  6. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 15]
  7. ^ Lokasi Terparah Dampak Gempa Berada di Kecamatan Salahutu
  8. ^ "Gubernur: Korban Gempa Berjumlah 23 Orang, Dampak Terparah di Salahutu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  9. ^ Ambon Diguncang Gempa Susulan, Listrik Padam Tertutup Tanah
  10. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 3]
  11. ^ "Polda Maluku pacara HUT Kemerdekaan di Laut dan Gunung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-20. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  12. ^ KPA Amphibi akan Gelar Reboisasi Gunung Salahutu
  13. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 7]
  14. ^ a b [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 4]
  15. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 11]
  16. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 12]
  17. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 14]
  18. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 48]
  19. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 49-50]
  20. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 51]
  21. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 22]
  22. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 21]
  23. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 36]
  24. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 38]
  25. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 25]
  26. ^ "Desa Pelauw, Pulau Haruku dan Desa Tengah-Tengah, Salahutu, Maluku Tengah Mendapat Sosialisasi dari Lantamal IX Ambon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-27. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  27. ^ "Profil STIKES Pasapua Ambon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-08. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  28. ^ Data Referensi Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Universitas Darussalam Ambon
  29. ^ "UKIM Gelar Pelantikan Rektor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-29. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  30. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 28]
  31. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 30]
  32. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 32
  33. ^ Pantai Liang, Tempat Terindah di Indonesia
  34. ^ Pantai Natsepa
  35. ^ Waai dan Tulehu, Andalan Maluku
  36. ^ Tulehu, Negeri Air Panas Alami
  37. ^ Johannes 2015, hlm. 336.
  38. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 58-59]
  39. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 60-61]
  40. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 56-57]
  41. ^ [Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 Hlm. 62]

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Johannes, Stylia (Mei 2015). "Analisis Faktor Produksi dan Kelayakan Usaha Perikanan Purse Seine di Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah". Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). 13 (2): 335-343.