Jurnalisme seni
Jurnalisme seni adalah salah satu cabang jurnalisme yang mengutamakan laporan atau liputan mengenai seni tidak terbatas pada tarian, musik, lukisan, kaligrafi, dan kerajinan tangan.[1] Setiap karya seni memiliki proses dan pesan tersendiri yang patut untuk diketahui oleh masyarakat dengan menyebarluaskan karya seni tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, jurnalis mengambil peran untuk membantu menginformasikan kepada publik untuk dapat menikmati keindahan dan membantu menyampaikan pesan dari karya seni tersebut.[2]
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]Sebelumnya, jurnalis menggunakan media tertulis seperti koran untuk bisa menyebarkan informasi terkait informasi karya seni. Media tertulis seperti itu terkadang memiliki tantangan pada jumlah halaman yang dapat dimuat di dalamnya sehingga membatasi informasi yang dapat disampaikan.[2] Sekarang, dengan kecanggihan teknologi di era digital, masyarakat dapat mengakses bentuk karya seni dan mengunggah gambar ke media sosial yang dapat diakses secara luas.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arts Journalism as a Career Choice? We have a few Tips and Pointers | Widewalls". www.widewalls.ch (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-14.
- ^ a b Syamsiyah, Sri; Hastjarjo, Sri; Muktiyo, Widodo; Pawito (2018). "Art on Paper, How Journalist Covers Art Creativity (Technology Impact on Journalism Culture in Culture Journalism)" (dalam bahasa Inggris). Atlantis Press. doi:10.2991/reka-18.2018.38. ISBN 978-94-6252-612-9.