[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/Lompat ke isi

Jalur Timur Laut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur Timur Laut (biru) dan jalur alternatif dengan melintasi Terusan Suez (merah)

Jalur Timur Laut (bahasa Inggris: The Northeast Passage) (disingkat JTL) merupakan lintasan yang berasal dari sudut pandang Atlantik Utara dan Eropa, dan merupakan rute pengiriman ke arah Samudra Pasifik, di sepanjang pantai Samudra Arktika di Norwegia dan Rusia. Jalur dari barat yang melintasi kepulauan Kanada dikenal dengan Jalur Barat Laut (disingkat JBL).

Dari arah Barat ke Timur, Jalur Timur Laut melintasi Laut Barents, Laut Kara, Laut Laptev, Laut Siberia Timur, dan Laut Chukchi, yang merupakan bagian dari lintasan JTL. Rute Laut Utara adalah bagian dari lintasan JTL. Hal ini didefinisikan dalam hukum Rusia dan tidak termasuk Laut Barents. Oleh karena itu, lintasan ini tidak mencapai Samudra Atlantik. Namun, karena Rute Laut Utara saling meliputi jalur-jalur yang dilintasi lintasan JTL, sehingga istilah Rute Laut Utara banyak digunakan dalam merujuk keseluruhan lintasan JTL ini.

Jalur Timur Laut adalah salah satu dari beberapa rute maritim di Arktika. Salah satu rute lainnya adalah Jalur Barat Laut (yang melintasi pesisir Kanada dan Alaska) dan merupakan Rute Antar-kutub (menuju Kutub Utara).

Menurut beberapa sumber, David Melgueiro, penavigasi asal Portugis adalah orang pertama yang pernah melintasi Jalur Timur Laut dari arah timur ke barat, pada tahun 1660. Penerbangan lengkap pertama dikonfirmasi dari barat ke timur, dibuat oleh Adolf Erik Nordenskiöld, yaitu penjelajah asal finlandia-swedia pada tahun 1878 .

Abad ke-11 sampai abad ke-17

[sunting | sunting sumber]
Peta kawasan penting Asia edisi pertama oleh Abraham Ortelius (1572). Ortelius menandai jaringan luas perairan di kawasan Asia Timur, dan menegaskan penemuannya tentang lintasan pengiriman yang dapat dilakukan melalui Tingkok ke arah Laut Utara dan dari sana, melintasi Jalur Timur Laut, ke arah Eropa.

Motivasi pelayaran di Jalur Timur Laut pada awalnya merupakan motivasi ekonomi. Di Rusia, gagasan mengenai terusan yang dapat menghubungkan Samudera Atlantik dan Lautan Pasifik pertama kali diusulkan oleh diplomat Gerasimov pada tahun 1525. Namun, para pemukim dan pedagang Rusia yang berada di pantai Laut Putih, Pomors, telah menjelajahi bagian-bagian jalur ini di awal abad ke-11.

Selama perjalanan di Laut Barents dalam mencari Jalur Timur Laut pada tahun 1553, penjelajah inggris Hugh Willoughby melihat pulau-pulau di arah utara, yang di kemudian hari kepulauan yang dilihatnya tersebut dinamainya Kepulauan Willoughby. Kepulauan ini, kemudian ditampilkan dalam peta, dan diterbitkan oleh Plancius dan Mercator pada tahun 1590-an. Pulau-pulau tersebut selanjutnya dibuat dalam peta oleh Jan Janssonius dan Willem Blaeu pada tahun 1640.[1]

Di abad ke-17, para pedagang membuat lintasan laut yang panjang dari Arkhangelsk ke Semenanjung Yamal, dan mereka mengangkut barang-barang ke Teluk Ob. Lintasan ini dikenal dengan terusan Mangazeya, setelah para depot perdagangan Mangazeya melewatinya ketika menuju bagian ujung timurnya. Mereka merupakan para penjelajah awal Rute Laut Utara.

Lintasan ke arah utara di Semenanjung Taimyr, atau Yamal Timur terbukti tidak praktis, dan tidak mudah dilewati. Namun, orang-orang Rusia pernah melewatinya ketika berlayar di pantai Arktik dari mulut Sungai Lena hingga ke titik luar mulut Sungai Kolyma pada tahun 1630-an. Vitus Bering (pada tahun 1728) dan James Cook (pada tahun 1778) memasuki Selat Bering dari arah selatan dan melintasi beberapa kawasan Barat Laut, tetapi dari tahun 1648 (Semyon Dezhnev) hingga tahun 1879 (Adolf Erik Nordenskiöld); tercatat tidak ada lagi yang pernah berlayar ke arah timur antara Selat Kolyma dan Bering .

Peta tahun 1601 oleh Theodore de Bry yang menggambarkan perjalanan nahas ketiga yang dialami penjelajah Belanda, Willem Barentsz, ketika mencari Jalur Timur Laut.

Bagian barat dari jalur tersebut pernah dieksplorasi oleh negara-negara Eropa utara seperti Inggris, Belanda, Denmark, dan Norwegia, ketika mencari tempat peristirahatan alternatif menuju Tiongkok dan India. Meskipun ekspedisi ini gagal, banyak pantai-pantai dan pulau baru ditemukan. Salah satu ekspedisi penting yang pernah dilakukan adalah ekspedisi 1596 yang dipimpin oleh penavigasi asal Belanda, Willem Barentsz. Dia menemukan Spitsbergen dan Pulau Bear, serta mengelilingi ujung utara kawasan Novaya Zemlya.

Akibat khawatir adanya penyusupan Inggris dan Belanda ke Siberia, Rusia menutup pelayaran Mangazeya pada tahun 1619. Aktivitas Pomor di Asia Utara menurunkan sebagian besar eksplorasi di kawasan Arktika pada abad ke-17; yang dilakukan Bangsa Kazaki Siberia. Dia berlayar dari satu mulut sungai ke sungai lainnya dengan sekocinya di Kutub Utara. Ekspedisi terkenal pernah dipimpin oleh Fedot Alekseev dan Semyon Dezhnev pada tahun 1648. Dia berlayar ke arah timur, yang dimulai dari mulut Sungai Kolyma ke arah Samudra Pasifik, dan mengelilingi Semenanjung Chukchi. Dia menemukan bahwa tidak ada hubungan darat antara Asia dan Amerika Utara.

Beberapa sumber mengatakan bahwa, pada tahun 1660-1662, kapten Portugis David Melgueiro pernah berlayar melintasi Jalur Timur Laut dengan kapal Pai Eterno (Bapa Abadi), dengan arah perjalanan dari Kagoshima, Jepang ke Porto, Portugal melalui Samudera Arktik. Melgueiro menggunakan fakta bahwa pada tahun 1660 dan tahun-tahun sebelumnya merupakan tahun terpanas yang berlangsung hampir dua abad, dengan suhu perairan di atas normal. Pelayaran ini rupanya merupakan perlintasan lengkap pertama di Jalur Timur Laut.[2][3]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hacquebord, Louwrens (September 1995). "In Search of Het Behouden Huys: A Survey of the Remains of the House of Willem Barentsz on Novaya Zemlya" (PDF). Arctic. 48 (3): 250. doi:10.14430/arctic1246. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 27 March 2009. Diakses tanggal 8 March 2009. 
  2. ^ Eduardo Brazão, Os Corte Reais e o Novo Mundo, 168 pp, Agência-Geral do Ultramar, 1965, Lisbon
  3. ^ Kenneth Gordon McIntyre, The Secret Discovery of Australia: Portuguese Ventures 250 Years Before Captain Cook, Pan Books, 1987

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Østreng, Willy; Eger, Karl Magnus; Fløistad, Brit; Jørgensen-Dahl, Arnfinn; Lothe, Lars; Mejlænder-Larsen, Morten; Wergeland, Tor (2013). Shipping in Arctic Waters: A Comparison of the Northeast, Northwest and Trans Polar Passages. Springer. doi:10.1007/978-3-642-16790-4. ISBN 978-3642167898. 
  • Brigham, L.; McCalla, R.; Cunningham, E.; Barr, W.; VanderZwaag, D.; Chircop, A.; Santos-Pedro, V.M.; MacDonald, R.; Harder, S. (2009). Brigham, Lawson; Santos-Pedro, V.M.; Juurmaa, K., ed. Arctic marine shipping assessment (AMSA) (PDF). Norway: Protection of the Arctic Marine Environment (PAME), Arctic Council. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 1 November 2014. 
  • Keupp (Ed.), Marcus M. (2015). The Northern Sea Route. SpringerGabler. ISBN 978-3-658-04080-2.