[go: up one dir, main page]
More Web Proxy on the site http://driver.im/ Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Peri Yang Moksa

seseorang yang benar benar peri yang membalutku dengan kain kertas koran karena ku sedang terlihat kedinginan seseorang yang benar benar peri yang menggenggam tanganku erat erat, kemudian mendekap dalam kedamaian seseorang yang benar benar peri yang bersenandung lagu kasihnya, sambil tersenyum indah tanpa sedih seseorang yang benar benar peri yang memasakkan ku beberapa potong tempe goreng karena perut ini kosong seseorang yang benar benar peri yang benar indahnya, lantas benar harum wanginya seseorang yang benar benar peri yang duduk termangu sembari menunggu setia seseorang yang benar benar peri yang mengurusiku dari ujung rambut hingga ujung kepala selain ibunda seseorang yang benar benar peri yang memberi segalanya sambil berlalu pergi seseorang yang benar benar peri yang sempurnanya menutupi lukanya, dan merasakan dua jiwa seseorang yang benar benar peri yang terluka dan sembuh dengan selain aku seseorang yang benar benar peri untukmu sebuah Madakar...

Selamat Milad Maha Patih

Sebungkus rokok filter berbungkus merah, bernikotin 1,8 MG, dan nilai TAR yang cukup tinggi menemani dalam ruangan 2,5 meter kali 3 meter berbalut cat tembok putih, beralaskan lantai keramik dan pendingin ruangan yang sahut sahutan dengan asap rokok, tak kalah suara backsound i tunes dari sebuah PC terdengar lumayan bersahutan dengan suara berita di TV. Begitu kira gambaran suasana ruangan dari sebuah apartemen yang merangkap kantor milik bos, yang tiap harinya menjadi atap mungil pengganti rumah yang belum sempat terbeli. Malam ini menjadi malam yang sangat tidak biasa, menjadi malam yang sama persis dengan malam pertama kali aku menginjakkan kaki di ibu kota nusanatara ini. BIasanya makhluk makhluk penghuni tetap kantor telah ribut ributnya di jam seperti ini, mulai dari suara falls gitar ala David, suara melengking ala deni dan suara teriakkan Gol ala om Bemo, atau bahkan bunyi telepon seluler yang tidak pernah henti, hmmmm satu lagi biasanya dua orang penghuni ruangan ...

Rumah Mungil

Manado, Wednesday, July 22, 2009 at 11:24pm tepatnya dua kali sudah kaki menginjakan kaki ke rumah mungil itu kali pertama empat bulan yang lalu dan kali kedua adalah sore ini wajah mungil malaikat-malaikat kecil itu masih ada yang tersimpan baik di memory kepala ini empat bulan lalu masih ada tubuh mungil hitam manis TIARA namanya...persis dengan namanya malaikat mungil itupun bersinar, suaranya pun lembut..ketika dia bernyanyi lagu ibadah pun sempat membuat tubuh ini bergetar...semuanya telah berlalu..pada hari itu juga ku tahu bahwa dia tidak bisa survive lagi..."sisa menunggu hari" kata seseoarang bertopi putih diatas kepalanya bagaimana perasaan orang tuanya, bagaimana perasaan anak semungil itu... kisahnya pun sangat memilukan untuk biaya pulang pergi rumah sakit saja, ayahnya mesti menjual beberapa buah seng atau atap rumah milik mereka.. sore ini, untuk menyambut hari anak nasional mereka mengadakan lomba mewarnai, lomba yang sama persis pada saat memp...

Melania

Manado, Saturday, August 1, 2009 at 12:38am Malam ini sekitar pukul 23.00 Wita, seorang rekan dari sebuah surat kabar lokal di Manado, menelpon dengan nada sedikit teregah-engah, dan berkata:"tadi ibunya Melania nelpon lo gak?" saya pun kaget dan sempat sedikit lupa karena saat itu saya tengah berada di sebuah tempat kejadi perkara KDRT nan jauh dari kota Manado.dengan mudahnya saya pun menjawab:"gak"siapa itu? rekan itupun menjawab:"itu loh yg di estella.. begitu mendengar kata estella tubuh ini yang sudah terbalut dingin malam tiba-tiba merinding.. rekanpun kembali berkata: "melania meninggal do",sekarang dia lagi unit gawat darurat seketika tubuh ini langsung lemas dan tertegun, perasaan mulai kacau balau merasa sedikit tidak percaya apa yang baru saya dengar Melania telah meninggal dunia wajah putih mungil yang seminggu lalu masih sempat bercanda denganku di "rumah mungil" itu sekarang telah tiada, malaikat kecil itu kini t...

Lathifa Muthmainnah

Manado, Saturday, September 5, 2009 at 2:20am Aku ingin menjadi Matahari yang selalu bisa memberikan sinar di hati yang kucintai… Aku pun ingin menjadi Bulan dan selalu memberi kelembutan cahaya malamku di hati yang kucintai… Aku juga ingin menjadi Bumi dan menjadi sumber kehidupan di hati yang kucintai… Aku ingin menjadi Pohon yang menjadi tempat berpijak dan penyanggah bagi daun yang kucintai… Aku pun ingin menjadi Daun yang memberikan warna dalam kehidupan pada pohon yang kucintai… Aku juga ingin menjadi angin Tapi bukan angin yang kencang, melainkan Angin Semilir yang selalu menyejukkan hati yang kucintai… Bisakah aku…… Aku adalah aku… tidak sekuat Matahari… tidak selembut Bulan… juga tidak seindah Bumi… Aku adalah aku… tidak sekokoh Pohon… tidak secerah dedaunan… juga tidak sesejuk Angin Semilir… Aku adalah aku… bukan apa-apa… Aku hanya manusia yang selalu merindukan tempat dihati yang kucinta… Aku ingin mencinta yang kucinta… tentu kelak dengan seizin-Nya… "tulis...